Saat ini banyak banget papan merah yang dipasang oleh Pemerintah Daerah –tepatnya Dinas Pengawasan dan Penertiban Provinsi DKI Jakarta- buat menyegel tempat-tempat yang “nakal”. Maksudnya, tempat yang melakukan alih fungsi, dari rumah tinggal menjadi tempat usaha. Padahal lokasi tempat tinggal yang “nakal” ini nggak punya izin buat melakukan usaha, yang seharusnya cuma diperuntukan buat rumah tinggal. Tapi cuma di Indonesia yang bisa begini!
Ketika gue jalan-jalan di wilayah dekat Blok M, setidaknya ada dua rumah disegel. Rumah pertama terletak di Hang Tuah Raya, Jakarta Selatan, yakni sebuah toko yang gue tahu udah lama sekali beroperasi. Lokasi kedua, persis di seberang lapangan tenis Pati Unus. Anehnya meski ada papan segel segede-gede “raksasa” bertuliskan TIDAK SESUAI PENGGUNAAN, dua rumah itu tetap beroperasi, yakni melakukan usaha seperti biasa. Nah, lho?! Padahal juga, ada Undang-Undang yang bisa menjerat pemilik usaha tersebut, yakni SK Gubernur KDKI nomor 1068 tahun 1997 dan PERDA no 7 tahun 1991.
Rumah pertama masih memajang sapanduk bertuliskan diskon 50% produk tas branded. Rupanya rumah yang sebelumnya sempat jadi tempat jualan kue, sekarang jadi factory outlet khusus tas branded kayak Jimmy Choo, Gucci, Valentino, Bottega Vaneta, dll. Gokil nggak udah disegel masih promosi 50%, bo?! Rumah kedua, dijadikan usaha makanan. Kebetulan pagi tadi gue lihat beberapa orang makan bubur di situ. Sementara ada beberapa motor gede –mungkin motor Harley Davidson atau motor bebek yang digedein kayak Harley- nongkrong di situ. Dalam hati gue, widih hebring bener, udah disegel masih tetap beropersi.
Menurut loe, kenapa ya kok dua rumah itu –dan barangkali rumah-rumah lain di Jakarta ini- tetap beroperasi meski udah disegel? Pasti aparat Pemda tahu dong? Kata temen gue, bangunan-bagunan yang disegel itu ibarat "ATM Segel". Ngerti kan maksudnya? Kalo aparat lagi nggak ada uang, cukup datangi bangunan yang disegel itu, mirip kalo kita pergi ke ATM. Masukkan kartu ATM, pencet pin, pilih jumlah uang, keluar deh uangnya!
All photos copyright by Brillianto K. Jaya
Apa Sih Beda Kebab Turki dengan Kebab Yordania?
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar