Sabtu, 27 Februari 2010

MENUTUP JALAN TANPA PERMISI

Entah tradisi atau memang nggak punya sopan santun. Orang Indonesia itu punya kebiasaan menutup jalan tanpa izin. Perhatikan di sekitar rumah Anda atau jalan raya, banyak orang yang seenaknya menutup jalan guna keperluan pribadinya. Ada yang menutup jalan raya, karena rumahnya mengadakan hajatan perkawinan atau halal bi halal. Ada yang menutup jalan kompleks yang sebenarnya biasa dilalui kendaraan umum gara-gara ada acara keluarga. Ada pula yang menutup jalan cuma buat main bola.


Ibu-ibu ini mengaji di jalan umum persis di depan rumah saya tanpa izin. Perhatikan pagar di sebelah kiri. Itu pagar rumah saya.

Di rumah saya, Jumat kemarin tiba-tiba sudah dipenuhi oleh ibu-ibu pengajian. Panitia atau ketua pengajian tanpa basa-basi meminta izin pada saya buat menutup jalan persis di depan pagar rumah saya. Ini yang membuat saya dan istri marah banget, gokil aja, mereka menggelar karpet dan duduk di depan pagar rumah saya. Untung kami lagi nggak mengadakan acara, coba kalo iya, tentu lalu lintas tamu-tamu saya bakal terganggu. Itu baru tamu, belum kendaraan yang harus dikeluarkan dari garasi atau catering yang harus diangkut, pasti akan repot banget.


Ibu-Ibu yang saya foto dari atas balkon rumah saya.

Saya nggak sebel dengan pengajian. Nggak marah pada orang yang melakukan aktivitas positif dengan melakukan kumpul dan menyenandungkan ayat suci Al-Qur'an. NO! Yang saya sebal, kebiasaan orang Indonesia yang melakukan pengajian atau ceramah di jalan tanpa izin. Main enak aja menutup jalan, sehingga merepotkan orang lain. Kalo dibiasakan begitu, ini bikin malu orang Islam. Setahu saya nggak ada dalam ayat Al-Qur'an pengajian atau ceramah akbar di jalan raya yang membuat orang jadi sebal?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar