Jumat, 13 November 2009

GEDUNG BOLEH WANGI, MUSHOLA-NYA BAU APEK

Percayalah! Ini adalah sebuah ruang peribadatan kaum muslim yang lazim disebut mushola. Lokasi mushola ini bukan di sebuah kampung padat penduduk atau gang sempit, tetapi di sebuah gedung megah, dimana gedung tersebut berada di sebuah kompleks yang terdapat hotel bintang lima di kawasan Thamrin.

Barangkali buat Anda yang sering sholat, mushola kayak begini masih dibilang bagus. Saya setuju! Masih banyak mushola-mushola yang kondisinya lebih miris dari mushola yang ada di foto ini.



Saya pernah numpang sholat di salah satu cafe di berada di Tebet. Mereka memang punya tempat sholat, tetapi tempat sholatnya di sebuah ruang yang ngepas banget dengan selembar sajadah. Artinya, yang sholat harus bergantian satu per satu. Nggak bisa berjamaah. Udah begitu, tempat sholat ini bercampur dengan tempat helm dan jaket para karyawan cafe itu. Saya kira, tempat sholat ini adalah gudang yang difungsikan sebagai tempat sholat.

Ketika magrib menjelang, saya juga pernah numpang sholat di sebuah bar di bilangan Kemang. Nah, yang ini lucu. Ketika saya tanya mushola atau tempat sholatnya dimana, hampir seluruh karyawan kebingungan. Saya yakin banget seluruh karyawan di bar itu nggak pernah sholat. Jadi pada saat saya mendaptakan tempat buat sholat di bar itu, saya udah nggak kaget lagi. Anda tahu tempat sholat yang ditunjukan oleh seorang karyawan bar ini? Di tangga darurat!

Bagi Anda yang seringkali melakukan sholat di gedung maupun di pusat perbelanjaan, perhatikanlah mushola-mushola-nya, pasti lokasinya di basement. Mending kalo di basement ruang mushola-nya nyaman, ber-AC dan nggak bau apek, ini mah malah sebaliknya, mirip gudang.

Apa artinya? Artinya sholat bukan menjadi prioritas si pemilik gedung atau pusat perbelanjaan. Boleh jadi di pemilik gedung itu non-muslim. Tetapi saya yakin, nggak semua owner gedung non-muslim. Sayangnya, meski si pemilik muslim, ia pun nggak memprioritaskan sholat di tempat yang terhormat. Nggak heran mushola diletakkan di basement atau tempat parkir, yang bau apek dan panas, sebagaimana mushola yang saya foto ini, yakni mushola yang berada di sebuah gedung megah yang berada di jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Salah satu mushola yang saya suka adalah di Plaza Senayan. Meski berada di tempat parkir, tetapi musholanya nggak apek dan terdapat penyejuk udaranya, sehingga jama’ah nyaman berada di mushola itu. Di mushola ini, ada seorang penjaga yang selalu menggunakan peci dan mengucapkan “Terima kasih dan Assalamu’alaikum” pada kita begitu kita selesai sholat. Tempat wudhunya pun terpisah dengan tempat jama’ah keluar begitu selesai sholat. Nggak ada yang tabrakan antara jalur mau sholat dengan jalur yang sudah selesai sholat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar